Senin, 27 Januari 2014

Bad Sector

Bad Sector adalah keadaan dimana satu sektor dalam harddisk atau removable disk mengalami kerusakan sehingga tidak bisa lagi digunakan sebagai tempat penyimpanan data. hal ini sering terjadi karena beberapa hal, misalnya putusnya koneksi saat adanya proses transfer data atau disebabkan oleh benturan yang menyebabkan kerusakan secara permanen.

Penyebab Bad Sector
 Beberapa penyebab Bad sector antara lain :
  1. Melemahnya magnetik dari piringan harddisk dan kesalahan mekanis. Kemungkinan, daerah magnetik disk kehilangan magnet dan karenanya ketidakmampuan untuk menyimpan data.
  2. Akibat dari guncangan atau getaran, dimana saat mengoperasikan komputer, dan saat harddisk sedang melakukan proses baca dan tulis, bila terjadi goncangan atau getaran, dapat menyebabkan head akan menggesek piringan dari harddisk sehingga menyebabkan goresan pada piringan, sehingga terjadi bad sector.
  3. Daya listrik yang menurun secara tiba-tiba saat harddisk melakukan proses baca dan tulis, sehingga head akan terhenti mendadak dan bekerja mendadak saat daya listrik naik lagi secara tiba-tiba, dimana head dapat menggesek piringan harddisk
  4. Akibat dari susunan file pada harddisk tidak teratur, sehingga head tidak teratur dalam membaca urutan file yang dibutuhkan sebuah aplikasi, yang lama-kelamaan head dapat menggesek plater dari harddisk dan mengakibatkan bad sector pada harddisk
Bad sector tersebut memiliki kecenderungan untuk menyebar dan biasanya tidak dapat diperbaiki. Ketika Bad sector menyebar, dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem ketika file sistem penting lainnya rusak. Data yang rusak ringan masih dapat diperbaiki dengan beberapa software.
Bad sector juga bisa disebabkan oleh pemeriksaan Parity yang buruk saat menyalin bit pada disk. Pada harddisk modern data akan disimpan secara transparan dan akan menyimpan Parity bit bersama-sama dengan data. Ketika data dibaca, bit paritas juga diambil dan dibandingkan untuk menjamin integritas data. Hal ini berlangsung tanpa sepengetahuan user. Ketika bit parity rusak untuk beberapa alasan, kemudian akan berakibat pada kesalahan bad sector. Dalam hal ini, melalui beberapa perangkat lunak pemulihan proprietary, ADRC benar-benar bisa memperbaiki bad sector tanpa kehilangan data dengan mengoreksi atau menulis ulang bit-bit Parity yang rusak pada disk.
Sangat sering bad sector dapat terjadi sebagai akibat dari head gagal dalam melakukan proses baca dan tulis. Ketika head gagal dalam proses membaca dan menulis dan menafsirkan sinyal magnetik normal, selain itu bad sector juga bisa terjadi karena tanda-tanda awal disk crash karena mengalami penurunan kinerja.
Solusi untuk masalah Bad Sector jika disk masih bekerja dengan baik, segera backup data penting untuk menghindari hilangnya data lebih lanjut. Jika sistem merespon kemancetan data saat mengcopy data yang penting itu berarti data ada tersimpan pada lokasi bad sector tersebut dan susah dikembalikan.
Umumnya, proses format penuh harus dapat “menutupi” bad sector atau mengalokasikan sektor buruk dalam tabel alokasi file. dan bisa terus menggunakan disk sementara sistem operasi akan memperhatikan lokasi bad sector dan menghindari sector tersebut. Utilitas lain seperti CHKDSK umum yang disediakan oleh Sistem Operasi Windows dapat membantu untuk mendeteksi dan menandai bad sector. Selama scan pada permukaan piringan harddisk, head akan mencoba untuk menulis data ke sektor itu dan kemudian membaca kembali apakah bekerja atau tidak. Jika proses baca dan tulis tidak dapat dilakukan, sektor ini ditandai sebagai bad sector karena tidak dapat digunakan. Sistem operasi akan mencatat sektor tertentu dan menghindari pemakaian sektor tersebut. Setelah itu, bad sector akan dipetakan ke sektor khusus pada drive yang disediakan.
Memeriksa dan Memperbaiki Bad Sector
Untuk memeriksa bad sector pada harddisk, dapat dilakukan dengan cara :
1.      Double klik My Computer, kemudian klik kanan partisi harddisk, contohnya C, D atau E yang akan diperiksa.
  1. Kemudian Klik Properties, Lalu klik tombol Tools.
  2. Selanjutnya klik Check now.
Bila bad sector pada harddisk masih bad sector yang ringan dapat diperbaiki dengan cara :
  1. Menggunakan fasilitas check now diatas, dan pilih fasilitas repair
  2. Menggunakan beberapa software seperti HDD Regenerator, atau software Low Level Format
sumber : http://comlap1.blogspot.com/2012/08/pengertian-dan-penyebab-bad-sector.html

MIKROTIK - RouterOS - RouterBoard


MikroTik

MikroTik
MikroTik  berasal dari kata mikrotikls yang berarti “network kecil” dalam bahasa Latvia.  MikroTik dengan trademark MikroTik, RouterOS dan RouterBOARD  merupakan perusahaan kecil berlokasi di Riga, ibukota Latvia bersebelahan dengan Rusia dan memiliki lebih dari 70 karyawan, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins.

MikroTik yang mempunyai motto “Routing The Word” didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan Router dan sistem ISP dengan wireless. Sekitar tahun 1997 MikroTik membuat sistem RouterOS perangkat lunak yang menyediakan stabilitas yang luas, kontrol, dan fleksibilitas untuk semua jenis interface data dan routing. Pada tahun 2002 MikroTik memutuskan untuk membuat perangkat keras sendiri  yang mempunyai kemampuan handal sebagi mesin Router , dan merek RouterBOARD akhirnya lahir.

RouterOS

RouterOS
RouterOS merupakan Software Router untuk PC (x86, AMD, dll). RouterOS ini berupa sistem operasi berbasis linux yang kita install pada komputer (Personal Computer) yang mampu menjadikan sebuah PC (bahkan dengan spesifikasi yang rendah) menjadi sebuah Router yang handal dengan fitur yang lengkap.

Berikut contoh spesifikasi komputer yang bisa kita dijadikan Router dengan menggunakan MikroTik RouterOS (semakin tinggi spesifikasi komputer yang digunakan tentu akan membuat semakin baik pula unjuk kerja dari Router) :
  • Processor           :    Intel Pentium II 400 MHz
  • Hardisk               :    4 GB
  • RAM                   :    128 MB
  • Network Card    :    2 buah NIC
RouterBOARD

RouterBOARDRouterBOARD merupakan hardware (Router)  yang didesain oleh MikroTik. RouterBOARD memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan.  RouterBOARD menggunakan RouterOS sebagai software / sistem operasinya.

Beberapa contoh Routerboard ini diantaranya adalah RB400, RB600, R52H, R52N, R2N yang merupakan Wireless board dan RB750, RB450G, RB1000 yang merupakan Embeded (sistem minimum) Router.

RouterBOARD  memiliki sistem pengkodean tertentu, misalnya untuk RouterBOARD RB433 seperti gambar diatas memiliki pengertian sebagai berikut:

RB433

Kode lainnya yang terdapat dibagian dibelakang tipe:
  • U  -  dilengkapi port USB
  • A  -  Advanced, biasanya level 4 atau diatasnya
  • H  - High Performance, Processor lebih tinggi
  • R  -  dilengkapi Wireless Card embedded
  • G  -  dilengkapi port Ethernet Gigabit

Sejarah CCTV

CCTV pertama kali digunakan oleh militer Amerika Serikat di tahun 1940-an. kamera sirkuit tertutup dibentuk selama pengujian rudal V2 untuk memonitor tes aman.Dengan menggunakan CCTV, petugas bisa memantau pengujian jarak dekat tanpa bahaya, mengawasi cacat dan masalah lainnya yang mungkin telah dinyatakan tak terdeteksi.

Pada tahun 1960, pejabat di Inggris mulai memasang sistem CCTV di tempat umum untuk memonitor orang banyak selama unjuk rasa dan penampilan tokoh masyarakat. Pemasangan kamera menjadi lebih populer, baik di ruang publik dan toko ritel, sebagai teknologi yang dikembangkan. Hari ini di Britania, kamera CCTV memonitor jalan, trotoar dan lapangan di pusat kota, stasiun kereta api dan bis umum, serta di toko-toko eceran dan usaha lainnya. Pada tahun 1996, pengeluaran pemerintah pada teknologi CCTV menyumbang tiga perempat anggaran pencegahan kejahatan di Inggris.

Di Amerika Serikat, sistem CCTV pertama didirikan di gedung publik pada tahun 1969 di gedung New York City Kota. Praktek ini dengan cepat menyebar ke kota-kota lain dan segera dilaksanakan secara luas. Tidak seperti Inggris, CCTV di ruang publik di Amerika Serikat jarang digunakan. Namun, pada 1970-an dan 80-an, gunakan CCTV menjadi lebih umum pada perusahaan rentan terhadap ancaman keamanan, seperti bank, toko serba ada, dan pompa bensin. Keamanan kamera dipasang di World Trade Center sebagai pencegahan setelah serangan teroris di tahun 1993. Dengan itu, ATM pertengahan 90an di seluruh negara itu umumnya dilengkapi dengan kamera CCTV, dan toko ritel CCTV banyak digunakan untuk mencegah pencurian.

menggunakan teknologi CCTV pribadi telah menjadi lebih luas sebagai teknologi telah menjadi jauh lebih mudah untuk mendapatkan.Banyak sistem menggunakan CCTV di rumah mereka sendiri untuk menangkap pasangan kecurangan, atau untuk memantau perawatan anak-anak mereka di "Nannycams."


sumber: http://setitiksejarah.blogspot.com/2013/11/asal-usul-cctv.html

istilah dalam CCTV

Istilah pada Lensa CCTV (Parameter Lensa)



Focal Length  (Ind. jarak titik fokus)
Jika dalam spesifikasi camera dinyatakan sekian milimeter (mm), maka yang dimaksud adalah panjang fokus lensanya dengan simbol (huruf kecil). Jadi, satuan milimeter (mm) adalah satuan yang dimiliki lensa, bukan camera. Nilai mm ini berhubungan langsung dengan lebar sudut pandang yang bisa dicakup. Lensa dengan milimeter kecil akan memberikan sudut pandang lebar, namun objek yang terlihat akan kecil (seolah-olah jauh). Umpamanya, orang jadi terlihat pendek, mesin pabrik jadi tampak jauh, mobil-mobil dan bangunan terlihat kecil dan sebagainya.

Sebaliknya, lensa ber-milimeter besar akan memberikan gambar yang tampak dekat (jelas), tetapi cakupan sudut kiri dan kanannya menjadi sempit. Akibatnya, objek akan tampak lebih dekat, sehingga mesin pabrik dan orang jadi terlihat lebih besar. Contoh: lensa dengan f=4mm akan memberikan sudut pandang yang lebih lebar ketimbang lensa f=8mm. Jadi kaidahnya: semakin besar mm suatu lensa, maka sudut pandangnya makin sempit, sehingga objek yang terlihat seolah-olah makin dekat. Sudut pandang ini dalam CCTV disebut dengan istilah Angle of View.


Kebanyakan camera CCTV memakai lensa berukuran f=3.8 atau f=4.0mm. Lensa ini sering disebut juga dengan istilahlensa standar atau normal. Selain itu ada juga lensa f=6mm, f=8mm, f=12mm dan seterusnya hingga lensa Zoom (80mm). Nilai f di bawah 3.8mm digolongkan sebagai lensa sudut lebar (wide angle, dibaca: waid eng-gel, bukaneinjel!), misalnya: f=2mm atau f=2.5mm. Istilah untuk lensa dengan mm kecil ini adalah lensa fish eye (mata ikan). Lensa jenis ini memberi cakupan sudut pandang yang sangat luasbahkan hingga 180 derajat. Tetapi objek yang diamati akan terlihat semakin kecil saja dan cembung pula. 


Varifocal Lens
Varifocal merupakan kependekan dari variable focal. Lensa varifocal artinya milimeter lensa tersebut bisa diatur dalam batas minimum dan maksimumnya. Umpamanya varifocal 6mm – 12mm, maka itu artinya lensa tersebut bisa menjelajah fokus mulai dari 6mm hingga 12mm. Sebagaimana kaidah di atas, maka apabila objek terlihat kurang dekat (baca: kurang jelas), maka lensa tersebut bisa diputar tangan ke arah lebih besar, sehingga objek seolah-olah mendekat. Demikian pula sebaliknya, jika sudut pandang kurang lebar, maka lensa diatur ke arah yang kecil. Aplikasi lensa varifocal ini misalnya pada camera di atas pintu garasi yang mengarah ke pintu pagar untuk mengamati tamu. Jika tamu terlihat “kurang dekat” (sosoknya tidak jelas), maka lensa bisa diputar ke nilai mm yang lebih besar. Pengaturan ini hanya dilakukan satu kali saja. Artinya setelah cocok dengan keinginan user, selanjutnya lensa tidak diatur lagi, karena repot jika harus naik-turun ke camera.


Zoom Lens
Oleh karena batas jangkauannya masih termasuk kecil, maka lensa varifocal tidakdigolongkan ke dalam zoom lens. Lensa zoom biasanya memiliki batas yang lebih besar lagi, misalnya 6mm – 60mm dan tidak diputar dengan tangan, melainkan oleh motor elektrik di bagian dalamnya. Lensa ini digerakkan melalui controller yang bisa berbentuk keyboard atau lainnya.  Oleh sebab itu lensa jenis ini dinamakan pula motorized zoom. Jika pada spesifikasi dinyatakan 10x Zoom, maka yang dimaksud adalah batas bawah dan batas atas. Jadi, lensa zoom 6mm – 60mm dikatakan memiliki Zoom 10x, demikina pula dengan lensa 8mm – 64mm dikatakan 8x dan seterusnya. Secara umum, istilah zoom memngandung dua pengertian, yaitu:
1. Zoom Optical, yaitu zoom yang diperoleh dari gerakan lensa. Ini seperti halnya kita memutar sebuah teropong atau binokular untuk memperoleh objek yang jelas (dekat).
2. Zoom Digital, yaitu perbesaran gambar yang dilakukan oleh sirkuit elektronik di dalam camera. Ini seperti halnya kita memperbesar sebuah perangko di atas mesin foto kopi.
Kombinasi kedua jenis zoom di atas menghasilkan angka-angka zoom yang "fantastis", misalnya zoom sampai dengan 220x. Padahal yang dimaksud adalah 22x Zoom Optical yang diperbesar 10x lagi secara elektronik oleh Digital Zoom.


Fixed Lens
Fixed yang dimaksud di sini artinya memiliki ukuran yang tetap (tidak bisa diubah, kecuali dengan mengganti). Fix lens bisa memiliki 2 (dua) pengertian, yaitu:


1. Fixed dalam arti ukuran mm-nya tetap (bukan lensa zoom atau varifocal). Lensa ini disebut juga monofocal. Contohnya: lensa 4mm, 6mm, 8mm dan seterusnya.


2. Fixed dalam arti nilai iris-nya tetap, bukan auto iris (pembahasannya akan menyusul).


Board Lens
Salah satu lensa fixed yang banyak dipakai pada camera ukuran kecil (miniature) dan cameradome adalah board lens. Camera yang memakai lensa ini dinamakan juga dengan board camera. Ini merupakan bagian dalam dari dome camera dan miniature camera. Lensa ini termasuk ke dalam lensa fixed (monofocal) dengan ukuran mulai dari 2.8mm hingga 12 mm. 






Pinhole Lens
Ada lagi bentuk lensa fixed yang ujungnya sebesar lubang jarum dan biasa dipakai juga padaboard camera. Lensa ini dinamakan pinhole lens dan memiliki ukuran mm yang umumnya sama dengan lensa fixed.




















Iris  (dibaca: ay-ris)
Iris adalah kemampuan lensa dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan cahaya di sekitarnya. Contoh paling bagus untuk menjelaskan iris adalah: saat kita sedang berada dalam ruangan pada malam hari, lalu tiba-tiba lampu ruangan mati. Maka, seketika itu ruangan akan menjadi gelap total, sehingga mata tidak bisa melihat sama sekali. Tetapi lama kelamaan, mata kita akan "menyesuaikan diri" dan mulailah terlihat benda-benda di sekitar kita satu per satu (meja, kursi, dan lainnya) sampai mata kita membuka penuh iris-nya. Demikian pula pada saat lampu kembali terang, mata kita akan silau dulu untuk sesaat, sebelum nantinya menyesuaikan diri dengan kondisi terang.  Inilah yang disebut dengandaya akomodasi mata, yang dalam lensa disebut sebagai Automatic Iris (auto iris lens).
Iris berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan F Stop, yaitu parameter yang menyatakan daya tangkal lensa terhadap cahaya yang masuk Bahasa sederhananya: makin besar F Stop suatu lensa, maka cahaya masuk yang ditahannya akan besar. F Stop berkaitan juga dengan istilah aperture.  Lensa biasanya memiliki dua ukuran F Stop, yaitu:

-  Aperture maksimum ( F stop minimum ) , yaitu pada saat lensa terbuka penuh.
-  Aperture minimum   ( F stop maksimum), yaitu kedudukan tepat sebelum lensa tertutup.
F stop berpengaruh pada hasil akhir gambar. F stop yang rendah berarti lensa tersebut dapat meloloskan lebih banyak cahaya dalam kondisi gelap, sehingga camera akan menghasilkan gambar yang baik pada malam hari. F stop yang tinggi diperlukan untuk menangkal cahaya-cahaya kuat atau pantulan, agar gambar tidak "putih" (whiting out) atau silau. Semua lensa auto-iris dilengkapi dengan spot filter Neutral Density untuk meningkatkan F stop maksimum.  F stop juga berpengaruh langsung pada kedalaman medan (depth of field).

Berdasarkan F Stop itulah, maka dikenal berbagai macam jenis lensa, yaitu:
Lensa Fixed Irisyaitu lensa dengan nilai F Stop yang tetap, misalnya: F1.0, F1.2, F1.4 dan semisalnya.
Lensa Manual Irisyaitu lensa yang nilai F Stop-nya bisa diatur secara manual (dengan tangan), misalnya dari F1.2 sampai dengan Close (tertutup), atau dari F1.4 – Close. Close menyatakan kondisi F Stop yang paling maksimum.
Lensa Auto Irisyaitu lensa yang nilai F Stop-nya bisa berubah-ubah secara otomatis sesuai dengan kondisi cahaya di sekitarnya, misalnya: dari F1.2 sampai dengan F64 atau dari F1.4 sampai F64 dan sebagainya. Perubahan ini dilakukan melalui circuit elektronik yang ada di dalam lensa. Oleh sebab itu lensa ini memiliki kabel yang terhubung dengan camera.
Keterangan:
Harap dibedakan antara f (huruf kecil) dengan F (huruf besar). f biasanya menyatakan focusdalam satuan milimeter (mm), misalnya f=3.6mm, f=8mm dan seterusnya. Sedangkan F menyatakan F Stop dan ini tidak memiliki satuan, misalnya F=1.2, F=1.4 dan seterusnya.


Perbedaan Fisik Lensa Auto Iris dengan Fixed Iris


Perbedaan lensa auto iris dengan fixed iris adalah: pada lensa auto iris selalu terdapat kabel yang nantinya dihubungkan dengan camera (seperti pada gambar di samping), sedangkan pada lensa fixed iris tidak ada kabel. Berdasarkan jenis circuit-nya, lensa auto iris terbagi lagi ke dalam dua jenis:


1. DC (Direct Drive atau Galvanometric), yaitu jenis lensa iris yang di dalamnya terdiri dari dua kumparan (coil), yaitu Driving Coil dan Dumping Coil. 
2. Video (Video Drive), yaitu jenis lensa yang di dalamnya terdapat rangkaian elektronik untuk mengatur iris. 


Perbedaannya : Pada DC Iris, camera-lah yang bekerja lebih aktif untuk menyesuaikan cahaya yang datang melalui lensa. Lensa hanya bisa menahan atau meloloskan level cahaya tertentu saja, tanpa mengatur. Sementara pada Video Iris, semua pengaturan iris dilakukan di dalam lensa. Camera hanya menerima “sinyal jadi” saja dari lensa untuk ditampilkan di monitor.  Oleh karena itulah, maka lensa jenis DC umumnya "lebih murah" daripada Video Drive.



Keterangan
Istilah DC dalam lensa tidak sama dengan istilah DC dalam satuan tegangan. DC pada lensa  merupakan singkatan dari Driving Coil/Dumping Coil/Direct Couple (=hubungan langsung), sedangkan DC pada tegangan menyatakan Direct Current (=arus searah). Jadi 12V DC artinya tegangan searah yang besarnya 12 Volt.  Lensa DC Iris tidak memiliki besaran dan satuan.

Pada bagian belakang camera standard terdapat saklar untuk disesuaikan dengan lensa yang dipasang.
-       Jika menggunakan lensa jenis Video Drive, maka saklar ada pada posisi VIDEO.
-  Jika menggunakan lensa dari jenis Fixed Iris, maka saklar ada pada posisi ELC (Electronic Light Compensation).
-      Jika menggunakan lensa dari jenis DC Iris, tempatkanlah saklar pada posisi DC.




CS-Mount dan C-Mount
Istilah ini menyatakan jarak antara leher lensa dengan elemen CCD pada camera berdasarkan spesifikasi JIS (Japan Industrial Standard). Jarak ini dinamakan Flange Back (dibaca: fleinch bek). Untuk C-mount jaraknya adalah 17.526mm, sedangkan CS-mount 12.5mm, sehingga antara keduanya ada selisih sekitar 5mm. Camera CS-mount tidak ada masalah oleh adanya perbedaan ini, karena kekurangan jarak 5mm bisa diatasi dengan cara memasang ring tambahan pada lensanya. Bentuk ring tersebut diperlihatkan pada gambar di bawah ini. 


Dalam prakteknya lensa CS-mount bisa dipasang langsung pada camera CS-mount tanpa ring. Sedangkan lensa C-mount apabila akan dipasang pada camera CS-mount, maka harus memakai ring tambahan dulu. Konsekuensinya, camera tipe C-mount tidak bisa menggunakan lensa CS, karena secara fisik tidak memungkinkan lagi untuk mendekatkan lensa tersebut kepada elemen CCD-nya. Tetapi untungnya camera CCTV saat ini kebanyakan menggunakan CS-mount, sehingga kita boleh memakai lensa jenis CS-mount (langsung tanpa ring) atau lensa C-mount (dengan tambahan ring).




Hubungan Antara Lens Format, CCD Format dan Image Size
Untuk memahami istilah ini, penulis akan mulai dengan pembahasan mengenai CCD (Charge Coupled Device), yaitu komponen inti pada camera yang berfungsi untuk memungut gambar (image). Nanti setelah itu kita akan memahami tentang pengertian Lens Format (Ind. format lensa)


Komponen CCD telah diproduksi oleh banyak pabrikan, seperti Sony, Panasonic, Samsung, Hitachi dan perusahaan lainnya dalam beberapa ukuran standar. Perbedaan ukuran ini dilihat dari variasi panjang diagonalnya. Gambar di bawah memperlihatkan ukuran dari salah satu contoh keping chip CCD 1/3" (6mm).



Nah, format lensa yang sekarang dikenal rupanya disesuaikan dengan ukuran diagonal CCD-ini (atau malah sebaliknya: CCD disesuaikan dengan format lensa!), sehingga muncullah format lensa 1/3" (untuk CCD 6mm), 1/2"(untuk CCD 8mm), 2/3" (untuk CCD 11mm) dan 1" (untuk CCD 16mm).  Lingkaran dalam contoh di bawah ini adalah format lensa 1/2" dan 2/3", sedangkan kotak yang ada di dalam lingkaran adalah ukuran CCD. 

Apa artinya ini? Mudah saja! Agar objek bisa tertangkap seluruhnya oleh elemen CCD, maka lingkaran lensa ini harussama atau  lebih besar ketimbang diagonal kotak, bukan? Sebab jika lingkaran lebih kecil dari kotak, maka objek tidak akan masuk secara sempurna. Lingkaran ini identik dengan format lensa, sedangkan kotak adalah format camera (CCD).  Ukuran panjang x lebar kotak dinamakan image size. Untuk alasan itulah, maka format lensa haruslah sama dengan format camera (CCD), bahkan sebaiknya lebih besar agar cahaya yang datang ke permukaan CCD bisa lebih banyak. Begitu ceritanya!
 
sumber : http://blog.21cctv.com/2013/04/daftar-istilah-cctv_28.html

Macam-Macam CCTV


kamera batang

 Berbentuk kotak atau batang, keunggulan dari kamera jenis ini kita bisa mengganti lensa sesuai dengan kebutuhan kita, apa kita ingin sudut yang lebar (wide angle)  atau sempit. Sudut lebar berfungsi untuk jangkauan pandangan yang luas tetapi jarak pandang sempit. Sedangkan sudut sempit sebaliknya.


      
Kamera Dome

 Cctv kamera yang mempunyai bentuk bulat atau telur. Biasanya di pakai di rumah –  rumah karena bentuknya seperti lampu bohlam sehingga tidak merubah nilai estetika rumah tersebut.
                        
       
                                             
Kamera Infrared

 kamera cctv yang digunakan khusus untuk pada waktu malam dan juga berfungsi seperti biasa pada waktu siang. Kelebihan infrared kamera ialah mampu untuk menampilkan gambar walaupun tempat tersebut tidak ada cahaya. Dan warna gambar yang akan ditampilkan dalam keadaan tanpa cahaya adalah hitam putih.


                                                   


   
Kamera IP

 Kamera yang langsung bisa terhubung ke network 
/ jaringan tanpa melalui alat  rekam atau DVR (Digital Video Recording) karena sudah terdapat port Lan pada kamera tersebut dan adanya software untuk keperluan merekam data. Membutuhkan sebuah komputer untuk perekaman data.
                                               
Kamera SPY      
Sesuai dengan namanya kamera ini berfungsi sebagai alat pantau tersembunyi, banyak sekali jenis dan bentuknya, seperti : kaca mata, kancing, boneka, kunci mobil, topi, kaleng , dan masih banyak lagi.


Kamera Zoom    

Kamera yang bisa memperbesar / memperjelas gambar. Perlu di ingat perbesaran / perjelasan gambar hanya bisa dilakukan pada saat live mode tidak bisa dilakukan di hasil rekaman.
Kamera wireless

Kamera yang koneksinya tanpa memerlukan kabel, tetapi melalui sinyal.
sumber : http://blog.21cctv.com/2013/03/macam-macam-kamera-cctv_9.html