Kamis, 17 April 2014

Time To Live (TTL)

 sumber : http://rizkyagung.com/apa-itu-time-to-live-ttl-pengertian-dan-penjelasan-ttl/
Time to Live (TTL) adalah mekanisme yang membatasi umur data dalam komputer atau jaringan. TTL dapat diimplementasikan sebagai counter atau timestamp terpasang atau tertanam dalam data. Setelah hitungan peristiwa atau jangka waktu yang telah berlalu, data akan dibuang. Dalam jaringan komputer, TTL mencegah paket data dari beredar terun menerus (tanpa batas). Dalam aplikasi komputasi, TTL digunakan untuk meningkatkan kinerja caching atau meningkatkan privasi.
TTL adalah nilai waktu termasuk dalam paket yang dikirim melalui TCP / IP berbasis jaringan yang memberitahu penerima berapa lama waktu untuk terus atau menggunakan paket atau data yang dimasukkan sebelum waktunya habis dan membuang paket atau data.
Time-to-Live (TTL) telah diubah namanya  pada IP versi 6. Dalam hal ini disebut hop limit dan memiliki fungsi yang sama seperti pada TTL di IPv4.
Nilai dari TTL akan muncul pada beberapa utilitas jaringan seperti Ping, traceroute, dan utilitas jaringan PathPing  untuk mencoba untuk mencapai komputer host yang diberikan atau untuk melacak rute ke host tersebut.
Default Windows 95/98 nilai TTL adalah 32 hop. Berkut ini adalah daftar Perangkat / Sistem operasi dengan nilai-nilai default TTL :

OS/Device Version Protocol TTL
AIX
TCP 60
AIX
UDP 30
AIX 3.2, 4.1 ICMP 255
BSDI BSD/OS 3.1 and 4.0 ICMP 255
Compa Tru64 v5.0 ICMP 64
Cisco
ICMP 254
DEC Pathworks V5 TCP and UDP 30
Foundry
ICMP 64
FreeBSD 2.1R TCP and UDP 64
FreeBSD 3.4, 4.0 ICMP 255
FreeBSD 5 ICMP 64
HP-UX 9.0x TCP and UDP 30
HP-UX 10.01 TCP and UDP 64
HP-UX 10.2 ICMP 255
HP-UX 11 ICMP 255
HP-UX 11 TCP 64
Irix 5.3 TCP and UDP 60
Irix 6.x TCP and UDP 60
Irix 6.5.3, 6.5.8 ICMP 255
juniper
ICMP 64
MPE/IX (HP)
ICMP 200
Linux 2.0.x kernel ICMP 64
Linux 2.2.14 kernel ICMP 255
Linux 2.4 kernel ICMP 255
Linux Red Hat 9 ICMP and TCP 64
MacOS/MacTCP 2.0.x TCP and UDP 60
MacOS/MacTCP X (10.5.6) ICMP/TCP/UDP 64
NetBSD
ICMP 255
Netgear FVG318
ICMP and UDP 64
OpenBSD 2.6 & 2.7 ICMP 255
OpenVMS 07.01.2002 ICMP 255
OS/2 TCP/IP 3.0
64
OSF/1 V3.2A TCP 60
OSF/1 V3.2A UDP 30
Solaris 2.5.1, 2.6, 2.7, 2.8 ICMP 255
Solaris 2.8 TCP 64
Stratus TCP_OS ICMP 255
Stratus TCP_OS (14.2-) TCP and UDP 30
Stratus TCP_OS (14.3+) TCP and UDP 64
Stratus STCP ICMP/TCP/UDP 60
SunOS 4.1.3/4.1.4 TCP and UDP 60
SunOS 5.7 ICMP and TCP 255
Ultrix V4.1/V4.2A TCP 60
Ultrix V4.1/V4.2A UDP 30
Ultrix V4.2 – 4.5 ICMP 255
VMS/Multinet
TCP and UDP 64
VMS/TCPware
TCP 60
VMS/TCPware
UDP 64
VMS/Wollongong 1.1.1.1 TCP 128
VMS/Wollongong 1.1.1.1 UDP 30
VMS/UCX
TCP and UDP 128
Windows for Workgroups TCP and UDP 32
Windows 95 TCP and UDP 32
Windows 98 ICMP 32
Windows 98, 98 SE ICMP 128
Windows 98 TCP 128

Routing

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.

  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing
  1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.
sumber : http://tutorial-mj.blogspot.com/2012/11/pengertian-routing.html

Request Time Out (RTO)

Pengertian Request Time Out (RTO) - Requst Time Out adalah ketika Komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien setelah beberapa lama (jangka waktu timeout bervariasi) antara lain karena:

RTO (request time out) Penyebabnya Bermacam-macam:
1. Utilisasi/pemakaian bandwidth sudah penuh. solusi harus upgrade kecepatan.
2. Kualitas akses jaringan (wireless/wireline) kurang bagus.
3. website yang dituju memiliki delay yang tinggi, sehingga ping timeout.
4. Koneksi ke IP tersebut putus, atau
5. Port di komputer tersebut ditutup.
Penyebab Lainnya Dari Request Timeout :
1. pengerimpingan yang kurang bagus
2. panjang kabel yang over ( dealnya 80M , tapi dibolehkan 100m)
3. jangan melewati kabel yang bertegangan arus kuat ( kabel listrik)
4. perangkat hardware dari switch ato bisa dr NIC na
5. ada kemungkinan virus / worm
6. ada crash dengan program2 yang ad di komputer/ laptop seperti firewall, antivirus. 

Cara Mengatasinya :
Check kembali penulisan IP Tujuan pada sintaks ping
Check kembali apakah pemasangan kabel sudah tepat di Komputer tujuan
Check kembali NetID pada computer tujuan
Matikan Firewall di kedua computer (Cara Matikan Firewall)

sumber : http://dibebaskan.blogspot.com/2012/02/pengertian-request-time-out-rto.html

VOIP (Voice Over Internet Protocol)

VOIP yang disebut juga internet telephony merupakan teknologi yang menawarkan solusi teleponi melalui jaringan paket (IP Network). Teknologi menyimpang dari kelaziman tetapi menjanjikan suatu kelebihan, sehingga banyak pihak yang ikut melibatkan diri.
VOIP mereduksi biaya mereduksi biaya percakapan sampai 60%. Sebagai contoh, tarif percakapan lewat telepon kabel di Amerika Serikat Rp 6.000/menit atau US$ 66 sen, sementara tarif VOIP hanya Rp 1.300/menit atau sekitar  US$ 14 sen. Selain Reduksi biaya, VOIP juga menyederhanakan sistem, memudahkan OAM dan mendukung aplikasi multimedia. Berikut ini gambar sekilas mengenai VOIP


Konfigurasi Jaringan
Untuk melewatkan voice melalui jaringan internet (IP), memerlukan gateway. Gateway mengubah format sinyal suara (analog, T1/E1, BRI maupun PRI) ke paket IP, begitu juga sebaliknya.
Beberapa vendor menye
diakan gateway berkapasitas kecil (SOHO Gateway) yang berbentuk card yang harus diinstal ke sebuah PC, atau berbentuk smart terminal (tidak memerlukan PC).
Bahkan terminal telepon yang dapat langsung dihubungkan dengan jaringan internet (IP Phone) juga tersedia. Gambar di atas menunjukkan konfigurasi VoIP.
Layanan
Dari Gambar 1 tampak VoIP menyediakan layanan voice Phone-to-Phone, Computer-to-Phone atau Computer-to-Computer. Selain layanan voice, VoIP juga dapat digunakan untuk fax (Fax over Internet Protocol). Layanan internet existing juga diperkaya dengan layanan web based voice. VoIP juga mendukung layanan Interactif voice response, Call center integration, dan Video conference

Jaringan Internet (IP Network)
Jaringan Internet (IP Network) yang digunakan adalah internet, Corporate atau Enterprise IP network (Intranet) dan  IP Virtual Private Network (Extranet). Jaringan internet mewakili public internet, memiliki resiko kegagalan yang besar, sedangkan intranet dan PVN sering disebut Managed IP network. Managed IP Network menjamin kualitas VoIP, beberapa provider menyediakan koneksi ke jaringan Managed IP Network-nya.
Masalah utama dalam VoIP adalah Quality of Service seperti Interoperability, Reliability, Availability, Scalability, Accessibility, dan Viability yang belum matang. Beberapa usaha dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti membentu protokol komunikasi yang sesuai, menggunakan signalling ss7, MPLS, network management, serta network improvement.
Standar
ITU mengeluarkan standar resmi H.323. Komponen yang disyaratkan oleh H.323 lebih lengkap dan mendukung layanan multimedia. selain H.323, terdapat protokol lain seperti MGCP (Media Gateway Control Protol), SIP (Session Inisialization Protocol), SGCP (Simple Gateway Control Protocol), MMUSIC Multiparty (MUltimedia SessIon Control) dll.
Akibat belum matangnya protokol-protokol di atas, terdapat banyak produk yang memiliki standar yang berbeda.

Teknologi Lain
Selain Voice over IP, dikenal juga teknologi lain seperti Fax over IP (FoIP), Voice over ATM (VoATM), dan Voice over Frame Relay (VoFR) dan Voice Over Wireless (VOW).

Vendor dan Provider
Secara umum vendor terdiri atas penyedia sirkit VoIP tunggal, penyedia gateway dan perangkat pendukung, terminal dan penyedia software. Sedangkan provider menyediakan layanan yang berkenaan dengan jaringan VoIP.
Service provider terdiri dari  Internet Telephony Service Provider (ITSP), Internet Fax Service Provider (IFSP), Interconectivity Provider, Testing Facilities Provider, Directory Service Provider dan Integrator. ITSP dan IFSP menyediakan layanan voice dan fax kepada end user, sedangkan Interconectivity Provider menyediakan Manage IP Network.

Contoh Jaringan VoIP
Contoh sederhana implementasi jaringan VoIP menggunakan produk DSG Technologies Inc. Produknya terdiri dari Gateway (IP2000), SOHO Gateway (IPStar) dan IP Phone (Interphone).
Layanan yang diberikan adalah phone to phone dengan konfigurasi seperti Gambar 2.

InterPhone dapat langsung dihubungkan ke jalur internet ataupun melalui IP PBX atau router. Sedangkan IPStar sebagai media yang menghubungkan telepon biasa dengan jalur internet. Gateway IP2000 dapat menghubungkan 32 jalur telepon analog atau sampai 96 jalur digital E1.
Untuk penggunaan sebagai ITSP, IP2000 dilengkapi dengan billing system.
Tiap perangkat DSG memiliki ID tersendiri, sehingga perangkat satu dengan yang lain dapat saling berhubungan. Kelemahan produk DSG ini adalah tidak kompatibel dengan standar H.323, sehingga hanya dapat berhubungan dengan produk sejenis. Produk DSG telah dipakai di 20 negara dengan jumlah gateway lebih dari 50.
Jaringan internet yang dipakai berupa publik internet atau intranet, sedangkan koneksi melalui Interconnectivity Provider belum tersedia.

sumber : http://a114513-2009-04853.blogspot.com/2011/11/pengertian-voipvoice-over-internet.html

VPN (Virtual Private Network)

VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
 Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN is an emulation of [a]private Wide Area Network(WAN) using shared or public IP facilities, such as the Internet or private IP backbones. VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network(internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet.Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node.
adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
 
Internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
 
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini:
Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
lalu apa sih yang dilakukan VPN ini?? pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Nah setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs www.google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekrip dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin.
Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
Apakah Koneksi menggunakan VPN itu lebih cepat????? Hal ini tergantung dari koneksi antara client dengan VPN server karena proses data dilakukan dari VPN otomatis semua data yang masuk ke komputer kita dari jaringan internet akan masuk terlebih dahulu ke VPN server sehingga bila koneksi client ke VPN server bagus maka koneksi juga akan jadi lebih cepat. Biasanya yang terjadi adalah penurunan kecepatan menjadi sedikit lebih lambat karena harus melewati 2 jalur terlebih dahulu temasuk proses enkripsi. VPN ini bisa digunakan untuk mempercepat koneksi luar (internasional) bagaimana caranya???
misal kita punya koneksi lokal (IIX) sebesar 1mbps dan koneksi luar 384kbps kita bisa menggunakan VPN agar koneksi internasional menjadi sama dengan koneksi lokal 1mbps. Cara dengan menggunakan VPN Lokal yang diroute ke VPN Luar
 
Internet <—->VPN Luar<—>VPN lokal <—>Client
 
mengapa model jaringan ini bisa lebih cepat sebab akses ke jaringan luar dilakukan oleh VPN luar lalu kemudian diteruskan oleh VPN lokal nah kita mengakses ke jaringan lokal yang berarti kecepatan aksesnya sebesar 1mbps. Tentunya diperlukan VPN dengan bandwith besar agar koneksinya bisa lancar.

Pembagian VPN
a)     VPN secara pengadaannya terbagi 2, yaitu :
1.     Voluntary tunnel, yaitu tunnel VPN yang dibuat secara sukarela oleh pengguna yang membutuhkan sambungan VPN antar titik pada jaringan komputernya.
2.     Compulsory tunnel, yaitu tunnel VPN yang secara khusus (baca : transparan) oleh ISP bagi pelanggan layanan VPN-nya.
b)     VPN secara bentuk sambungannya terbagi 3, yaitu :
1.     Host-to-Host VPN, yaitu hubungan VPN secara langsung antar komputer.
2.     Site-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN dilakukan antar router dari beberapa LAN.
3.     Host-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN yang dilakukan oleh sebuah komputer kedalam sebuah jaringan LAN.

c)     VPN secara pengamanannya terbagi 2, yaitu :
1.     Security VPN, yaitu metode sambungan VPN yang menerapkan beberapa hal terkait pengamanan komunikasi data - seperti enkripsi dan sebagainya. Contoh Security VPN : Point-to-Point Tunneling Protocol (atau PPTP), IP Security (atau IPSec), Layer 2 Tunneling Protocol (atau L2TP), Secure Socket Layer (atau SSL) dan sebagainya.
2.     IP VPN, yaitu metode sambungan VPN yang dilakukan oleh ISP melalui media IP secara keseluruhan didalam jaringan internalnya. Contoh IP VPN adalah mekanisme Multi Protocol Label Switching (atau MPLS) dan Virtual Private LAN Service (atau VPLS) dan seterusnya.

d)     Media VPN sendiri dapat dilakukan melalui :
1.     Secara lokal LAN, yaitu berupa sambungan antara 2 titik atau lebih didalam sebuah jaringan lokalnya sendiri.
2.     Media jaringan pribadi WAN, yang biasanya VPN dilakukan langsung oleh pihak ISP.
3.     Media internet, yang biasanya VPN dilakukan secara sukarela oleh pengguna.
(http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Image:Vpn.jpg)
Gambaran umum Virtual Private Network (VPN) terlihat pada gambar.
Secara umum skenario yang ada adalah sebagai berikut,
1.     User menggunakan komputer / laptop mengakses melalui HotSpot / jaringan LAN / Internet.
2.     User login ke VPN Server.
3.     Laptop user akan terbentuk sambungan tambahan ke VPN Server. Sambungan ini merupakan "tunnel" yang semua paket yang lewat akan di enkripsi.
Melalui "tunnel" yang di bentuk, laptop akan dapat mengakses Server yang ada di jaringan LAN yang ada di belakang VPN Server

sumber : http://a114513-2009-04853.blogspot.com/2011/11/pengertian-tentang-vpn-virtual-private.html

PPPOE (Point To Point Protocol Over Ethernet)

Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan untuk mengenkapsulasi Point-to-Point Protocol (PPP) frame dalam frame Ethernet. Hal ini digunakan terutama dengan layanan DSL di mana pengguna individu terhubung ke modem DSL over Ethernet dan di dataran jaringan Ethernet Metro. Ini dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks dan RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC 2516.


Jaringan Ethernet berbasis paket dan tidak memiliki konsep sambungan atau sirkuit dan juga kurangnya fitur keamanan dasar untuk melindungi terhadap konflik IP dan MAC dan jahat DHCP server. Dengan menggunakan PPPoE, pengguna hampir dapat "memanggil" dari satu komputer ke komputer lain melalui jaringan Ethernet, membentuk titik ke titik koneksi antara mereka dan kemudian aman transportasi paket data melalui koneksi tersebut. Hal ini terutama digunakan oleh perusahaan telepon, karena PPPoE mudah terintegrasi dengan warisan dial-up sistem AAA dan cocok dengan sempurna ke dalam tulang punggung ATM. Protokol juga memungkinkan unbundling sangat mudah DSLAMs mana yang dipersyaratkan oleh regulator, karena pengguna hanya akan menggunakan login yang berbeda ke dalam PPP, maka sirkuit ATM akan diteruskan ke pengguna ISP. Juga pra-bayar model ember lalu lintas bisnis dapat dibuat dengan PPPoE lebih mudah dibandingkan dengan DHCP atau beberapa pengguna multiplexing dengan tingkatan kecepatan yang berbeda atau QoS melalui 1 modem DSL atau dengan menciptakan login yang berbeda untuk setiap IP statis dibeli oleh pelanggan.

PPPoE menghadapi masa sulit. MPLS / IP backbone dan IP-DSLAMs dianggap norma dan sirkuit beralih teknologi keluarga (ATM / PDH) dipanggil warisan teknologi [kutipan diperlukan]. Pseudowire dan VoIP dapat digunakan untuk berhubungan dengan pelanggan warisan dan peralatan. PPPoE memiliki metode pengiriman biaya overhead tertinggi DSL. Jumlah overhead ditambahkan oleh PPPoE tergantung pada ukuran paket karena PPPoE menambah 8 byte untuk setiap paket [3]. Jika paket besar, katakanlah 1492 byte, biaya overhead hanya 0,54 % ((1500-1492) / 1492). Jika paket kecil sekalipun, seperti lalu lintas yang dibutuhkan oleh aplikasi web tertentu, VoIP atau game online, biaya overhead dapat jauh lebih besar. Sebagai contoh, jika koneksi VoIP khusus yang digunakan ukuran paket 60 byte, koneksi PPPoE menambahkan overhead 15,3%. ATM, karena overhead, adalah juga sedang dibersihkan dan PPPoE pergi keluar dengan itu. Sebagai contoh, Verizon FIOS produk telah dikonversi untuk menggunakan DHCP akses internet bukan pengiriman PPPoE. GPON, upgrade BPON, menambahkan alternatif ke ATM. Jaringan PPPoE menghadapi kesulitan dalam menambahkan multicasting dan tingkat banyak QoS dan overhead terendah untuk kecepatan tertinggi untuk IPTV dalam konvergensi saat ini dan jaringan triple play.

PPP (Point to Point Protocol)


Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya.
Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.
Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi.
PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet.
 
PPP Komponen
PPP menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih link point-to-point serial. PPP terdiri dari tiga komponen utama:Sebuah metode untuk encapsulating datagrams atas link serial. PPP menggunakan Tingkat Tinggi Data Link Control (HDLC) protokol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih link point-to-point.(Lihat Bab 16, "Synchronous Data Link Control dan Derivatif," untuk informasi lebih lanjut tentang HDLC.)
  • Sebuah LCP extensible untuk membangun, mengkonfigurasi, dan menguji koneksi data link.
  • Sebuah keluarga NCPs untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.PPP ini dirancang untuk memungkinkan penggunaan secara simultan beberapa protokol lapisan jaringan
Operasi Umum
Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, yang berasal PPP pertama mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan (opsional) menguji data link.
Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan diperlukan oleh LCP, yang berasal PPP mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan.
Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link.
Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna).
 
Persyaratan Lapisan Fisik
PPP mampu beroperasi di semua interface / DTE DCE. Contohnya termasuk EIA/TIA-232-C (sebelumnya RS-232-C), EIA/TIA-422 (sebelumnya RS-422), EIA/TIA-423 (sebelumnya RS-423), dan International Telecommunication Union Sektor Standarisasi Telekomunikasi ( ITU-T) (sebelumnya CCITT) V.35.
Satu-satunya syarat mutlak yang diberlakukan oleh PPP adalah penyediaan sirkuit dupleks, baik khusus atau diaktifkan, yang dapat beroperasi baik dalam mode bit-serial asinkron atau sinkron, transparan untuk layer frame PPP link. PPP tidak memaksakan pembatasan tentang laju transmisi selain yang dikenakan oleh antarmuka DTE tertentu / DCE digunakan.

PPP Link Layer
PPP menggunakan prinsip, istilah, dan struktur rangka Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) prosedur HDLC (ISO 3309-1979), sebagaimana telah diubah oleh ISO 3309:1984 / PDAD1 "Addendum 1: Start / Stop Transmisi." ISO 3309-1979 menetapkan struktur bingkai HDLC untuk digunakan dalam lingkungan sinkron. ISO 3309:1984 / PDAD1 menentukan modifikasi yang diusulkan menjadi ISO 3309-1979 untuk memungkinkan penggunaan di lingkungan asynchronous. Prosedur pengendalian PPP menggunakan definisi dan pengkodean bidang kontrol standar dalam ISO 4335-1979 dan ISO 4335-1979/Addendum 1-1979.
 
Link-PPP Control Protocol
LCP PPP menyediakan metode membangun, mengkonfigurasi, memelihara, dan mengakhiri sambungan point-to-point. LCP berjalan melalui empat tahap yang berbeda. Pertama, link pembentukan dan negosiasi konfigurasi terjadi. Sebelum datagrams jaringan lapisan (misalnya, IP) dapat ditukar, LCP pertama-tama harus membuka koneksi dan menegosiasikan parameter konfigurasi. Fase ini selesai ketika kerangka konfigurasi-pengakuan telah baik yang terkirim dan diterima. Ini diikuti dengan penentuan kualitas link. LCP memungkinkan kualitas opsional link penentuan tahap berikutnya pembentukan-link dan konfigurasi-tahap negosiasi. Pada tahap ini, link diuji untuk menentukan apakah kualitas link yang memadai untuk membuka lapisan protokol jaringan. Fase ini adalah opsional. LCP dapat menunda pengiriman informasi jaringan lapisan protokol sampai tahap ini selesai.
Pada titik ini, negosiasi protokol lapisan jaringan konfigurasi terjadi. Setelah selesai LCP fase penentuan kualitas link, lapisan protokol jaringan dapat dikonfigurasi secara terpisah oleh NCP yang tepat dan dapat dibawa dan dibawa turun setiap saat. Jika LCP menutup link tersebut, itu memberitahu protokol lapisan jaringan sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang sesuai.
Akhirnya, terjadi pemutusan link. LCP dapat menghentikan link setiap saat. Hal ini biasanya dilakukan atas permintaan pengguna tetapi dapat terjadi karena peristiwa fisik, seperti hilangnya carrier atau berakhirnya sebuah timer idle-titik.
Tiga kelas dari LCP frame ada. Link-pendirian frame yang digunakan untuk menetapkan dan mengkonfigurasi link. Link-terminasi frame digunakan untuk mengakhiri suatu link, dan link-pemeliharaan frame ini digunakan untuk mengelola dan debug link. Frame ini digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan setiap LCP fase
Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP melalui link point-to-point. PPP juga mendirikan standar untuk menetapkan dan mengelola alamat IP, enkapsulasi sinkron dan asinkron yang berorientasi bit, jaringan protokol multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan jaringan ditambahkan.
PPP menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih link point-to-point serial, yang meliputi tiga komponen berikut:
  • Sebuah metode untuk encapsulating datagrams atas link serial
  • Sebuah LCP extensible untuk membangun, mengkonfigurasi, dan uji koneksi
  • Sebuah keluarga NCPs untuk menetapkan dan mengkonfigurasi jaringan lapisan protokol yang berbeda.

PPP mampu beroperasi di semua interface(DTE atau DCE). PPP tidak memaksakan pembatasan apapun tentang laju transmisi selain yang dikenakan oleh antarmuka DTE tertentu / DCE digunakan.
 
Enam bidang membentuk frame PPP. LCP PPP menyediakan metode membangun, mengkonfigurasi, memelihara, dan mengakhiri sambungan point-to-point.

sumber : http://a114513-2009-04853.blogspot.com/2011/11/pengertian-tentang-ppp-point-to-point.html

Kamis, 10 April 2014

SSH dan SSL

SSH
SSH memiliki kepanjang Secure Shell, biasanya menggunakan port 22 untuk menghubungkan komputer klien dengan komputer lain di internet. SSH biasanya digunakan oleh administrator jaringan sebagai remote login / remote control untuk memanage sebuah server. Contohnya jika anda ingin mengganti email admin pada server dari komputer anda, anda bisa menggunakan login SSH agar lebih aman. SSH memerlukan otentikasi username dan password untuk membangun sebuah koneksi. Otentikasi remote sistem dilakukan dengan menggunakan public key cryptography. Kelebihan dari SSH adalah menggunakan key-pair authentication yang langsung tertanam di protokol.

SSL
SSL memiliki kepanjangan Secure Socket Layer. Beberapa protokol, seperti HTTP, SMTP, FTP, dan SSH dulunya disesuaikan agar bisa kompatibel dengan SSL. Port khusus yang dipakai untuk membuat koneksi ke server adalah 443. Pada dasarnya, SSL bekerja sebagai tingkatan pada protokol tertentu untuk menciptakan fungsi pengamanan. Berbeda dengan SSH, SLL tidak memerlukan proses otentikasi. Penggunaan SSL biasanya diterapkan pada website yang memerlukan pengamanan data seperti data bank, kartu kredit, dan informasi pribadi penting lainnya. Website bisnis biasanya dilengkapi dengan sertifikat SSL pada websitenya untuk menjaga kerahasiaan data para klien atau membernya. Dengan memasang SSL, semua transaksi dan pertukaran data yang terjadi antara remote computer dan server akan sepenuhnya aman. Selain itu memasang SSL bisa meningkatkan kepercayaan member / klien terhadap kinerja website anda.

Antara SSL dan SSH sama-sama berfungsi menjalankan koneksi secara rahasia di internet. Pengamanan keduanya hampir tidak mungkin bisa ditembus oleh hacker. Teknologi enkripsi yang dipergunakan benar-benar teknologi termutakhir abad 21. Jika anda mengirim data pribadi atau dokumentasi bisnis, sangat disarankan agar anda menggunakan koneksi yang sudah dilapisi oleh SSL atau SSH.
Beberapa perbedaan utama antara SSH dan SSL:
  1. SSH memakai port 22, sedangkan SSL memakai port 443.
  2. fungsi utama SSL adalah mengamankan transmisi data penting seperti kartu kredit dan data bank. Sedangkan SSH befungsi untuk merahasiakan proses pertukaran data yang terjadi di internet antara komputer klien dengan server.
  3. SSH memerlukan otentikasi username / password untuk menciptakan koneksi yang aman. Sedangkan di SSL tidak diperlukan otentikasi.
  4. SSH lebih sering berkaitan dengan network tunneling, sedangkan SSL lebih kepada sertifikasi / sertifikat.

Web Server

Web server bisa di artikan sebagai Hardware dan juga bisa diartikan sebagai Software.
Web Server Sebagai Hardware
Sebuah website terdiri atas sekumpulan halaman web yang umumnya ditulis menggunakan bahasa HTML (HyperText Markup Language). Agar bisa diakses, sebuah website perlu ditempatkan pada sebuah komputer atau disebut dengan server. Anda juga bisa menggunakan Menghost Website dari Komputer Pribadi, namun cukup rumit untuk melakukannya. Agar lebih mudah, anda bisa membelinya pada penyedia layanan web hosting. Anda bisa menyewa satu server sekaligus, disebut dengan dedicated server (dedicated hosting). Atau anda bisa menyewanya sebagian, bisa berupa share hosting atau VPS
Untuk menjadi server yang handal, sebuah komputer harus mampu beroperasi dengan cepat, memiliki resource yang besar (RAM, disk space, dll), serta didukung oleh koneksi internet supercepat (internet backbone). Namun yang terpenting adalah memiliki alamat internet permanen yang disebut dengan IP address. Jika IP addressnya berubah, website tersebut tidak akan bisa ditemukan dan browser akan menampilkan pesan error jika anda mencoba mengaksesnya.

Web Server Sebagai Software
Web server merupakan sebuah program atau software yang berjalan pada komputer server. Program ini bekerja dengan cara menunggu request dari komputer client kemudian memberikan respon berupa data yang diminta. Data ini akan ditampilkan pada browser klien berupa halaman website.
Web server sering menjadi bagian dari internet dan intranet, berfungsi untuk mengelola email, mendownload file dari FTP, serta membangun website. Pertimbangan dalam memilih web server antara lain kecocokannya dengan sistem operasi, kemampuan dalam menjalankan pemrograman server-side, keamanan, serta tool-tool website yang mendukungnya.
Berikut adalah beberapa web server yangĂ‚  tersedia saat ini:
  • Apache web server – the HTTP web server
  • Apache Tomcat
  • Microsoft’s Internet Information Services (IIS) Windows Server
  • Nginx web server
  • lighttpd
  • Jigsaw
  • Klone
  • Abyss web server
  • Oracle Web Tier
  • X5 (Xitami) web server
  • Zeus web server, dll.
Web server yang paling sering dipakai saat ini adalah Apache dan Internet Information Server (IIS) dari Microsoft. Kelebihan dari Apache adalah selain gratis, juga mendukung berbagai sistem operasi termasuk Windows, Macintosh, dan Linux/Unix.

Peranan Web Server
Pada kenyataannya web server memiliki peran yang sangat penting di internet. Server menyimpan data website pada hard disk, sedangkan program web server membantu proses transmisi data tersebut ke komputer lainnya (klien). Secara singkat, proses loading halaman website pada browser dimulai dengan memasukkan URL website atau mengklik sebuah link. Kemudian browser akan mengirimkan request halaman tersebut pada server tempat website tersebut berada. Ketika request sudah sampai pada komputer server, saat inilah program web server bekerja. Program tersebut akan mencari konten yang diminta, kemudian mengirimkannya ke browser klien.
Halaman website biasanya tidak hanya berisi file teks, namun juga konten lain seperti gambar, musik, video, atau yang lainnya. File-file ini terpisah dari halaman web dan diambil oleh browser satu persatu dari server. Proses ini mungkin terlihat rumit, namun pada kenyataannya proses ini bisa berjalan dengan cepat. Ini karena HTTP membantu proses transfer data tersebut.

IP Static dan Dinamyc

IP static angkanya tidak pernah berubah dan berfungsi untuk memberikan alamat internet “permanen” kepada penggunanya. IP address statis bisa memperlihatkan berbagai informasi geografis seperti letak Benua, Negara, Daerah, atau kota tempat IP tersebut berada. Selain itu bisa menampilkan ISP (Internet Service Provider) dan informasi teknis seperti garis lintang /garis bujur, dll. Ada beberapa website yang menyediakan jasa tracking IP, anda bisa mengecek IP address anda disana.

IP dinamyc adalah IP address sementara yang ditugaskan setiap kali ada komputer yang terhubung dengan internet. IP ini disebut dinamis karena selalu berubah saat kita melakukan koneksi ke internet. Mengapa bisa berubah-ubah? Itu karena IP jenis ini dipinjam dari sekumpulan IP address yang dipakai oleh beberapa komputer. Misalnya sebuah ISP menyediakan 5 IP address yang bisa dipakai oleh 25 pelanggan, maka setiap kali pelanggan melakukan koneksi ke internet mereka akan mendapatkan salah satu dari 5 variasi IP address tersebut. Karena terbatasnya jumlah IP address statis serta untuk menghemat biaya operasional, banyak penyedia internet (ISP) menyediakan IP yang dipakai oleh banyak user.
IP dinamyc lebih baik dipakai untuk VOIP (Voice over Internet Protocol), game online, atau pada situasi dimana pengguna memerlukan kemudahan dalam pengiriman dan penerimaan data dari komputer lain. Namun IP dinamyc juga bisa dilengkapi dengan layanan DNS untuk mempermudah komunikasi antar komputer. Dengan layanan DNS, komputer lain tetap bisa menemukan anda walaupun anda memakai IP address yang berubah-ubah. Banyak pihak yang menyatakan bahwa IP dinamyc kurang aman karena lebih lalu lintas data lebih mudah di-track. Namun begitu, dengan menerapkan prosedur keamanan berinternet anda tetap bisa mengamankan komputer anda.

IP address dan Nama Domain
 IP address memiliki hubungan yang sangat erat dengan nama domain. Pada dasarnya IP address terdiri atas angka-angka. Ini membuat kita kesulitan untuk mengingatnya. Bayangkan jika kita ingin berkunjung ke sebuah website, kita harus mengingat IP dari website tersebut. Untuk mengatasi kelemahan ini maka diciptakanlah nama domain. Nama domain berfungsi “membungkus” IP address dengan sebuah nama agar lebih mudah diingat. Contohnya adalah IP 173.194.38.163 adalah domain dari "Google.com" atau IP 31.13.68.49 adalah domain dari "facebook.com". Jadi anda bisa mengakses website “Google” melalui 2 cara, yaitu dengan mengetikkan IP address atau nama domainnya.