Senin, 25 Februari 2013

troubleshooting motherboard (DI)



Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tidak mau bekerja.
Beberapa kasus yang sering terjadi pada motherboard:






Kasus:
Baterai hanya bekerja sementara waktu.
Solusi:
Kadang-kadang baterai bekerja dengan bagus. Kemudian, kadang-kadang kita mendapatkan kesalahan pada baterai tersebut yaitu sistem tidak bisa mengenali waktu dengan baik. Hal ini disebabkan karena baterai kehilangan tegangan dan koneksi yang buruk antara baterai dengan motherboard. Untuk mengati hal tersebut, maka langkah yang bisa diambil adalah mengganti baterai mati.

Kasus:
Mengganti pengaturan CMOS tetapi tidak muncul perubahannya.
Solusi:
Ketika keluar dari pengaturan CMOS, pastikan memilih “Save and Exit” untuk menyimpan segala perubahan yang sudha dilakukan dan keluar dari setup tersebut. Memilih Exit Without Saving akan menyebabkan segala pengaturan dan perubahan yang sudah dilakukan terhadap CMOS tidak akan disimpan.

Kasus:
Sistem kehilangan Waktu, Pengaturan, atau kesalahan pada bateraí.
Solusi:
Baterai mati atau habis. Segera ganti yang baru.

Kasus:
Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.
Solusi:
Ada beberapa hal yang harus dicek dan diper-hatikan, yaitu sebagai berikut:

  1. Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor, memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.
  2. Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.
  3. Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan bus, dan lain-lain.
  4. Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi normal atau default.
  5. Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?
  6. Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak? Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.
Kasus:
Motherboard pecah atau rusak.
Solusi:
Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke motherboard.

Kasus:
Terdapat pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.

Kasus:
Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.
Solusi:
Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu perangkat keras.

Kasus:
Ketika booting sistem nyatakan disk fail
Solusi:
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.

kasus:
Sistem tidak bekerja disebabkan hardisk tidak terdeteksi
Solusi:
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
Kasus:
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Solusi:
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.
Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus.
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap motherboard.
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.

kasus:
Sistem tidak bekerja Setelah penggantian modul memori DDR
Solusi:
Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak mau dipsangi memori tipe single side atau double side.
Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai
Kasus:
Sistem tidak bekerja Setelah penggantian prosesor
Solusi:
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.
Kasus:
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
Solusi:
Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.

Sabtu, 23 Februari 2013

instalasi sistem opersi openSUSE (DW)

1. Masukkan dahulu cd/dvd installasi linux anda,setelah itu reboot komputer dan pilih boot melalui cd atau dvd.
2. Setelah muncul pesan Welcome,langsung saja kita pilih installation untuk langsung menginstall
3. Lalu akan muncul jendela selanjutnya,yaitu jendela dimana kita harus memilih bahasa dan keyboard layout,jika sudah pilih next atau tinggal tekan alt+n.

4. Pada jendela ini kita harus memilih modus penginstallan ,disini saya memilih new installation ,karena pada sebelumnya saya belum pernah menginstall suse pada komputer saya.jika sudah pilih next.
mode+installasi
5. Berikutnya akan muncul jendela clock and time zone ,disini kita harus memilih zona waktu pada daerah diman kita tinggal sekarang,maka akan tampil seperti gambar berikut,jika sudah pilih next.



6. Pada jendela ini kita  harus memilih desktop yang akan kita gunakan pada linux kita nantinya,disini saya memilih text mode , yaitu pada pilihan other.Saya memilih text mode,karena menurut saya dengan menggunakan modus text atau berbasis teks lebih mudah untuk digunakan dalam konfigurasi dari pada dalam modus desktop.jika sudah pilih next.
desktop+selection
7. Selanjutnya adalah suggested partitioning,pada bagian ini kita diharuskan memilih apakah membuat partisi baru atau mengedit partisi yang sudah ada,pilih salah satu lalu next.
partitioning+1


8. Jendela berikutnya adalah expert partitioning, disini akan terlihat partisi-partisi dalam harddisk pada PC kita.Jika partisi untuk linux anda belum dibuat,seperti pada gambar,silahkan pilih add partition,
expert+partitioning
9. Pertama kita buat dahulu partisi untuk swap, pilih primary lalu next,
primary
10. Karena kita membuat partisi swap terlebih dahulu,jadi anda sebelumnya juga harus tahu berapa memory (RAM) pada pc anda,karena besar partisi untuk swap adalah dua kali lipat dari besar RAM,disini saya contohkan 1Gb,yang berarti RAM saya adalah 512Mb.Jika sudah pilih next.

swap1

11. Pilih file system,untuk swap pilih file system swap.jika sudah pilih finish.

swap+2

12.Setelah itu maka akan muncul seperti pada gambar berikut.Selanjutnya kita buat partisi untuk data kita,pilih lagi add partition,
tampil+partisi+swap
13. Masukkan jumlah besar partisi yang akan anda buat untuk data anda.Jika sudah pilih next.
partisi+data
14. Selanjutnya ,pilih file system untuk partisi data anda tadi,pilih saja ext4 seperti pada gambar berikut.Jika sudah pilih finish.
partisi+data+ext4

15. Maka akan tampil partisi yang telah kita buat tadi.lihat gambar,jika sudah pilih Accept.
tampil+partisi+ext4
16. Pada jendela berikutnya,anda diharuskan mengisi form nuntuk membuat user pada linux anda.Seperti pada gambar,anda diharuskan memasukkan nama dan password agar dapat login kedalam user yang sedang anda buat.Jika sudah pilih next.

create+new+user

17. Selanjutnya adalah installation setting,disini anda bisa melihat dan merubah apa apa saja yang telah anda masukkan atau anda setting pada sebelumnya,dan bila menurut anda masih ada yang belum benar,anda bisa langsung merubahnya dengan cara langsung saja klik kategori pada bagian yang ingin anda rubah ,jika tidak ada langsung pilih  install.
installation+setting
18. Akan muncul pesan untuk mengkonfirmasi penginstallan ,langsung saja pilih install atau klik alt+i.
yast2+pertanyaan
19. Tunggu beberapa menit .
proses+intall
installasi+yast
20. Setelah pc reboot,maka sudah selesai lah proses installasi linuk open Suse 11.3 pada pc anda,anda bisa langsung login.