Manajemen system
operasi
Sebagai tambahan terhadap abstraksi hardware, umumnya sistem operasi mengatur sumber daya dari sistem dengan baik. Sumber daya adalah istilah umum yang dapat merujuk pada setiap komponen dari sistem yang sanggup melakukan perkerjaan. contohnya, processor adalah sumber daya, begitu juga RAM dan disk. Sound carddan network card juga sumber daya walaupun tidak semua hardware adalah sumber daya. Untuk pengaturan sumber daya yang lebih baik, sistem operasi dapat membagi sumber daya menjadi sub-sumber daya yang sejenis. Misalnya, disk adalah sumber daya, tetapi melalui file system, sistem operasi dapat membagi disk menjadi file, yang mana juga sumber daya. Manajemen sumber daya adalah proses pemberian sumber daya kepada aplikasi untuk digunakan. Hal tersebut dilakukan dengan cara yang berbeda-beda untuk sumber daya yang berbeda, dengan perbedaan utama terletak pada multiplexing, locking dan access control.
·
Multiplexing adalah berbagi sebuah
sumber daya antara akses-akses yang berlangsung bersamaan. ini adalah perhatian
utama untuk multitasking sistem operasi. Banyak sumber daya
dapat di share untuk menyediakan akses bagi aplikasi-aplikasi
yang berbeda.
·
Locking beberapa device mungkin
tidak dapat di multiplexed. Contohnya, backup device tidak
dapat segera di multiplex apabila dua aplikasi mau melakukan backup dalam
waktu yang bersamaan. Ini adalah error. Tetapi sistem operasi tidak
seharusnya membiarkan error ini terjadi dan berpengaruh besar
pada sistem. Untuk memastikan hal ini, sistem operasi menyediakan beberapa
jenis locking ketika device tidak dapat di
multiplex.Locking menjamin bahwa hanya satu aplikasi saja yang
mempunyai akses ke sebuah device dalam waktu yang ditentukan.
·
Access Control kadang manajemen sumber
daya tidak melibatkan pemecahan masalah dari beberapa proses pengaksesan hardware. Malahan,
manajemen sumber daya melibatkan perlindungan proses dari proses lainnya.Security secara
khas terimplementasikan di beberapa bentuk sebagai bagian dari manajemen sumber
daya.Access control adalah kontrol sumber daya yang disediakan oleh
sistem operasi untuk menguatkan batasan-batasan security. Contohnya,
sebuah sistem operasi mungkin akan memperbolehkan sebuah aplikasi untuk
membuat file yang secara spesifik hanya pengguna tertentu saja
yang diperbolehkan untuk menggunakannya.
Tujuan
ketiga dari sistem operasi adalah untuk menyediakan beberapa jenis media tatap
muka bagi pengguna untuk mempermudah mengontrol sistem dan menjalankan
aplikasi-aplikasi. Tujuan ini membawa perancangan sistem operasi jauh dari
pertanyaan-pertanyaan teknis yang umumnya ada di diskusi sistem operasi dan lebih
ke arah pertanyaan psikologis mengenai cara terbaik untuk berinteraksi antara
manusia dan sistem. User interface juga aspek yang sangat
modular dari perancangan sistem operasi. dengan demikian, antarmuka pengguna
dapat dipaksa ke urutan atas dari perancangan-perancangan lain dengan mudah.
Adapun prinsip-prinsip dalam merancang sistem operasi adalah:
Adapun prinsip-prinsip dalam merancang sistem operasi adalah:
1. Extensibility. Extensibility terkait dengan
kapasitas sistem operasi untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi komputer,
sehingga setiap perubahan yang terjadi dapat difasilitasi setiap waktu,
pengembang sistem operasi modern menggunakan arsitektur berlapis, yaitu
struktur yang modular. Karena struktur yang modular tersebut, tambahan
subsistem pada sistem operasi dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi subsistem
yang sudah ada.
2. Portability. Suatu sistem operasi
dikatakan portable jika dapat dipindahkan dari
arsitektur hardware yang satu ke yang lain dengan perubahan
yang relatif sedikit. Sistem operasi modern dirancang untuk portability.
Keseluruhan bagian sistem ditulis dalam bahasa C dan C++. Semua kode prosesor
diisolasi di DLL (Dynamic Link Library) disebut dengan abstraksi
lapisan hardware.
3. Reliability. Adalah kemampuan sistem
operasi untuk mengatasi kondisi error, termasuk kemampuan sistem
operasi untuk memproteksi diri sendiri dan penggunanya dari software yang
cacat. Sistem operasi modern menahan diri dari serangan dan cacat dengan
menggunakan proteksi perangkat keras untuk memori virtual dan mekanisme
proteksi perangkat lunak untuk sumber daya sistem operasi.
4. Security. Sistem operasi harus
memberikan keamanan terhadap data yang disimpan dalam semua drive.
5. High Performance. Sistem operasi dirancang
untuk memberikan kinerja tinggi pada sistem desktop, server sistemmulti-thread yang
besar dan multiprosesor. untuk memenuhi kebutuhan kinerja, sistem operasi
menggunakan variasi teknik seperti asynchronous I/O, optimized
protocols untuk jaringan, grafik berbasis kernel, dan cachingdata
sistem berkas.
Untuk
merancang sistem operasi diperlukan persiapan-persiapan yang matang.
persiapan-persiapan yang diperlukan dalam merencanakan perancangan sistem
operasi yaitu:
1. Memikirkan dimana nantinya
sistem operasi akan dijalankan. ini dikarenakan banyaknya sistem komputer dan
masing-masing sistem komputer tidak saling mendukung.
2. Memikirkan kegunaan sistem
operasi tersebut. fungsi sistem operasi sebagai pelayan bagi
program aplikasi dan masing-masing program aplikasi mempunyai tujuan-tujuan
tertentu yang saling berbeda. disinilah perlu dipikirkan kegunaan sistem
operasi yang akan dirancang. akan tetapi, biasanya sistem operasi dirancang
agar dapat menjalankan berbagai macam aplikasi. Sistem operasi ini disebut
sistem operasi umum, tetapi kadang sistem operasi ditujukan bagi
aplikasi-aplikasi tertentu saja, misalnya sistem operasi database.
3. Bahasa pemrograman yang akan
digunakan. banyak
bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk merancang sistem operasi dan
tiap-tiap bahasa mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi bahasa apapun yang
jadi pilihan nantinya haruslah sudah dikuasai dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar